Conserve Marine Turtle

Let's Donate

Save your Bird of Paradise through Bird of Paradise Conservation Program (IDR 150.000.000)

Identify Types and Problems


Terdapat 7 jenis penyu yang ada di dunia, 6 diantaranya bisa kita jumpai di perairan Indonesia. Empat dari 6 jenis tersebut yaitu Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu hijau (Chelonia mydas), Penyu sisik (Eretmochelys imbricataI), dan Penyu lekang (Lepidochelys olivacea) memilih pantai Sawendui sebagai pantai peneluran. Semua jenis Penyu merupakan satwa yang dilindungi secara lokal maupun global. Dalam IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List Threatened Species TM ver3.1 OKtober 2017, dinyatakan bahwa keempat jenis Penyu Sawendui mengalami penurunan populasi secara global dengan status Penyu hijau (ENDANGERED), Penyu sisik (CRITICALLY ENDANGERED), Penyu belimbing (VULNERABLE), dan Penyu lekang (VULNERABLE).


Sawendui memiliki 2 pantai peneluran penyu yaitu pantai Inggrisau dan Pantai Mambasiui. Pantai Inggrisau terletak di sebalah barat Sungai Kasuari, dekat kampung Jobi, dan sering dilalui oleh masyarakat untuk aktivitas mencari ikan, berburu, atau berkebun. Mengingat pantai ini lebih sering dikunjungi manusia, maka Inggrisau termasuk pantai yang rawan dari aktivitas pemanenan telur untuk tujuan konsumsi oleh masyarakat lokal. Sedangkan pantai Mambasiui terletak di sebelah timur Sungai Kasuari dan dekat dengan kampung Sawendui, praktek pemanenan telur oleh masyarakat Sawendui bisa dikatakan sudah tidak ada. Permasalahan lain yang terjadi dikedua pantai tersebut adalah pasang air laut yang kadang menjangkau sarang telur Penyu serta keberadaan predator alami seperti Anjing, Babi, dan Biak. Namun permasalahan alami tersebut tidaklah dominan.

SPF Achievement


Sejak dimulai pada Juni 2012, hingga saat ini kegiatan pelestarian Penyu yang dilakukan oleh SPF bersama dengan Kelompok Masyarakat Pelestari Penyu “Inserei” Sawendui adalah sebagai berikut:


  • 732 jumlah induk yang diselamatkan
  • 61.733 jumlah telur yang diamankan
  • 51.674 jumlah tukik yang dilepasliarkan


How We Converse



  • Local Community
  • Coast Monitoring
  • Nest Relocation
  • Raising Hatchlings
  • Documentation

Membina Kelompok Masyarakat Pelestari Penyu

Masyarakat Sawendui secara tradisional mengkonsumsi daging dan telur penyu. Praktek tersebut berlangsung secara terus menerus sehingga populasi penyu Sawendui terus menerus, pada tahun 2012 SPF mulai melakukan kegiatan kampanye pelestarian penyu di Sawendui. Berkat komunikasi intensif dan kesadaran masyarakat, terjalin sebuah kesepakatan bahwa praktek mengkonsumsi Penyu di Sawendui harus dihilangkan. Kemudian bersama-sama dengan masyarakat, SPF menginisiasi terbentuknya Kelompok Masyarakat Pelestari Penyu “Inserei” Sawendui. Kelompok ini beranggotakan masyarakat lokal dan memiliki fungsi pokok untuk memantau, mengamankan induk dan telur penyu, merelokasi sarang telur penyu yang rawan gangguan, serta melakukan kegiatan pemeliharaan tukik untuk kampanye konservasi. SPF secara rutin menyelengarakan pelatihan kepada anggota kelompok sebagai upaya peningkatan kompetensi dan kapabilitas dalam kegiatan teknis pelestarian Penyu.

Pemantauan dan Pengamanan Pantai Peneluran Penyu

Pemantauan dan pengamanan pantai peneluran penyu dilakukan secara rutin pada malam hari. Kegiatan ini bertujuan untuk mengamankan induk penyu dari gangguan hewan maupun manusia pada saat bertelur, serta mengamankan telur penyu pasca sang induk kembali kelaut. Jika pemantau menganggap sarang telur penyu aman dari gangguan manusia dan gangguan alami, maka telur akan dibiarkan pada sarang alaminya. Namun jika dianggap tidak aman, maka telur akan dipindah ke sarang relokasi. Kegiatan pemantauan rutin perlu dilakukan untuk mendapatkan data pola peneluran penyu di pantai peneluran.

Relokasi Sarang Telur Penyu

Sarang telur penyu di pantai perlu direlokasi karena berberapa pertimbangan yaitu menghindari jangkauan air pasang yang berpotensi merusak telur, keberadaan predator alami seperti Anjing, Babi hutan, Biawak, serta ancaman dari manusia untuk memanen telur. Atas dasar pertimbangan tersebut semua sarang telur penyu di Pantai Inggrisau kami putuskan untuk dipindahkan ke sarang relokasi yang lebih aman, sedangkan sarang telur penyu di Pantai Mambasiui ada yang direlokasi ada juga yang tidak tergantung pada kondisi lapangan. Proses pemindahan telur dilakukan dengan hati-hati untuk mengurangi peluang kegagalan penetasan.

Pemeliharaan Tukik

Tukik yang menetas pada sarang alami langsung dilepasliarkan ke laut. Tukik yang menetas di sarang relokasi sebagian besar juga langsung dilepasliarkan kelaut, namun ada sebagian tukik yang sengaja dipelihara pada bak pemeliharaan untuk tujuan kampanye konservasi dan seremonial pelepasliaran tukik.

Dokumentasi Perilaku Penyu

Perilaku harian Cendrawasih sangat diperlukan dalam menyusun strategi pelestarian jenis, sehingga kami melakukan dokumentasi perilaku harian Penyu secara terus menerus. Perilaku tersebut meliputi perilaku kawin, makan, istirahat, dan tidur. Dokumentasi kegiatan ini bisa dilihat di akun media sosial SPF.

Let's Conserve Indonesia's Biodiversity